Tips Mengatasi Penyakit Pada Demam Isu Pancaroba



Tips Mengatasi Penyakit pada Musim Pancaroba - Di Indonesia, gres saja memulai kedatangan ekspresi dominan penghujan, menggantikan ekspresi dominan kemarau yang cukup panjang. Dibeberapa kawasan bahkan diwarnai dengan peristiwa alam banjir dan tanah longsor. Musim pancaroba, demikian orang sering menyebut masa peralihan ini biasanya ditandai denga timbulnya aneka macam jenis penyakit, baik orang bau tanah dan terutama pada bawah umur yang daya tahan tubunya kurang. Hal ini dikarenakan perubahan suhu udara yang sebelumnya panas tiba-tiba menjadi hambar dan lembap.

Kondisi yang demikian menciptakan tubuh kurang nyaman dan gampang terjangkit penyakit. Penyakit yang umumnya sering muncul pada masa pancaroba, diantaranya gangguan kanal nafas, flu, masuk angin,  gangguan pencernaan menyerupai diare, dan tifus abdominalis.

Gangguan Saluran Nafas

Saluran pernafasan berpotensi terganggu jawaban perubahan cuaca ekstrem. Batuk, bronkhitis, pilek atau influenza disertai bersin-bersin dan peningkatan suhu tubuh / demam yaitu beberapa tanda-tanda awal gangguan kanal pernafasan itu. Demam bukan merupakan penyakit tersendiri, melainkan tanda-tanda dari penyakit lain contohnya influenza.

Demam ditandai dengan suhu tubuh diatas 37oC-73oC. Pada penderita influenza biasanya suhu tubuh meningkat sekitar 38 hingga - 40 derajat Celcius, selain itu kepala terasa sakit, juga otot-otot dan sendi-sendi terasa lelah, kurang nafsu makan, bunyi parau, batuk yang tidak produktif, sakit tenggorokan dengan langit-langit di hulu tampak memerah, radang mata, keluar ingus, dan kongesti hidung. Panas tubuh biasanya lebih tinggi pada bawah umur di bandingkan pada orang dewasa. Gelaja-gejala tersebut berangsur-angsur berkurang biasanya akan hilang setelah 3-5 hari, namun batuk dan rasa lemahserta keletihan tetap.

Gangguan Pencernaan

Salah satu gangguan pencernaan yang biasanya muncul pada ekspresi dominan pancaroba dan awal musi hujan yaitu diare. Diare ditandai dengan keluarnya buang air besar yang sangat encer menyerupai air, dan berlangsung terus-menerus. Penyakit ini tolong-menolong sanggup digolongkan penyakit ringan, tetapi apabila terjadi secara mendadak dan kurang menerima perawatan maka diare juga sanggup berakibat fatal, terutama apabila diare tersebut terjadi pada anak balita. Berhubung diare sanggup menyebabkan terjadinya kehilangan cairan tubuh yang hiperbola (dehidrasi) dan elektrolit, sehingga tubuh menjadi lemah dan lemas, apalagi jikalau diare disertai dengan muntah-muntah. Penderita harus diberi minum sebanyak-banyaknya, serta diberi oralit. Bila diare tidak juga berhenti maka penderita harus segera dibawa ke dokter. Penyakit diare sanggup disebabkan oleh aneka macam hal, salah satu penyebab yang paling umum yaitu suatu abses ringan pada usus yang di sebabkan bakteri, amuba, juga abses virus atau flu usus. Juga sanggup disebabkan lantaran kuliner dan minuman yang tercemar.

Gangguan pencernaan lain yang lain yang sering timbul pada ekspresi dominan pancaroba yaitu demam tifoid atu penyakit tifus abdominalis. Merupakan suatu penyakit peradangan pada usus yang disebabkan oleh abses bakteria. Penyakit ini sanggup terjadi melalui pengonsumsian kuliner dan minuman yang terinfeksi oleh basil salmonella typhosa.

Penyakit tifus abdominalis sangat cepat penularannya, yaitu melalui kontak dengan seseorang atau binatang yang terinfeksi. Pembuangan air kotoran yang tidak memenuhi syarat dan kondisi saniter yang tidak sehat menjadi faktor terbesar dalam penyebaran penyakit ini.

Tanda atau tanda-tanda penyakit tifus diawali dengan demam panas yang makin usang makin tinggi, selama panas tingggi penderita sering mengigau. Selain itu kepala terasa sakit, menggigil, berkeringat, letih, lemah, tidak nafsu makan, dan berat tubuh berkurang, peradangan pada cabang tenggorokan, mual, muntah-muntah, dan sakit perut yang mendadak.

Untuk perawatannya diusahakan untuk menurunkan panasnya dengan obat yang memiliki efek antibiotik dan antipiretik. Istirahat di tempat tidur hingga semua tanda penyakit hilang. Makan kuliner yang mengandung banyak cairan menyerupai sop, bubur cair, dan lain-lain.

Penyakit pada musinm pancaroba sanggup menyerang siapa saja, namun biasanya lebih sering pada orang-orang yang daya tahan tubuhnya lemah, mobilitas tinggi, dan pada anak-anak. Kemunculan penyakit-penyakit tersebut kasusnya menjadi tinggi pada awal perubahan ekspresi dominan / pancaroba lantaran banyaknya kotoran yang menjadi vektor bagi bagi basil dan virus penyebab penyakit, juga tak lepas dari contoh pengkonsumsian makanan. Penyakit tersebut sanggup timbul lantaran adanya basil atau virus yang mencemari kuliner atau minuman.

Penyakit-penyakit pada ekspresi dominan pancaroba tersebut akan terus berulang seiring dengan perubahan musim, namun setidaknya kita sanggup mencegah atau mengantisipasinya, dengan cara sebagai berikut.

1. Menjaga kebersihan kuliner dan minuman, membersihkan tangan secara baik setelah buang air besar atau menjelang makan.

2. Hati-hati mengonsumsi makanan, jangan jajan sembarangan.

3. Minum air yang higienis dan matang.

4. Menjaga kebersihan lingkungan, memberantas lalat, nyamuk, kecoa, dan semut.

5. Makan kuliner yang bergizi dan seimbang, istirahat yang cukup serta hidup yang teratur, untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

6. Bila terjadi keluhan yang serius, segera pergi ke dokter.

Berikut beberapa resep tumbuhan obat yang sanggup dipakai untuk membantu mengatasi beberapa penyakit pada ekspresi dominan pancaroba.

Resep 1 : 30 gram daun jambu biji + 20 gram kunyit, dicuci dan dipotong-potong, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari (digunakan untuk diare).

Resep 2 : 10-15 gram sambiloto kering atau 20-30 gram yang segar + 30 patikan kebo + 30 gram temulawak + 20 gram kunyit, dicuci, dipotong-potong, dan direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari (untuk tifus abdominalis, diare, dan disentri).

Resep 3 : 25 gram jahe + 25 gram kencur + 5-7 lembar daun sirih + 10 gram kulit jeruk mandarin, dicuci dan direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari (untuk bronkhitis, batuk, influenza).

Resep 4 : 30 gram pegangan + 10 gram sambiloto, dicuci dan direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, tambahkan satu sendok makan madu, airnya diminum 2 kali sehari (untuk influenza, radang kanal napas / bronkhitis, batuk rejan, radang paru).

Catatan
1. Untuk perebusan gunakan periuk tanah, panci enamel atau panci kaca.
2. Lakukan secara teratur dan tetap konsultasi ke dokter.


Nah agar dengan tips diatas anda sanggup melewati masa pancaroba ini dengan baik tanpa gangguan penyakit yang berarti.




sumber.kesehatan.kompasiana
Previous
Next Post »
Thanks for your comment