Cara berikut ini sudah umum dilakukan oleh kebanyakan orang ketika telinganya kemasukan air baik pada ketika mandi ataupun berenang, yakni dengan menetesi air lagi teling tersebut semoga airnya keluar. Ternyata penelitian terbaru menyebutkan kalau cara tersebut ternyata berpotensi menjadikan duduk masalah serius pada telinga.
Ada dua kondisi di mana pendengaran dilarang kemasukan air: Adanya radang pada liang pendengaran dan kebocoran liang telinga. Dokter yang berpraktik di RS Jakarta dan RSUP Persahabatan, dr. Kartika Dwiyani, SpTHT-KL menegaskan, “Memasukkan air kembali ke dalam pendengaran ditakutkan akan mengakibatkan iritasi lebih lanjut sebab kotornya air yang dimasukkan. Di samping juga tidak diketahuinya kondisi kesehatan di dalam telinga,” katanya.
Lalu adakah cara terbaik bila pendengaran kita kemasukan air?
Masih berdasarkan dokter yang sama ternyata solusinya tergantung dari kondisi telinga, apakah memang normal atau pernah didiagnosis menderita kebocoran liang telinga?
Telinga terdiri dari tiga bagian. Pertama, pendengaran luar yang terdiri dari daun telinga, liang hingga gendang telinga. Kedua, pendengaran tengah berupa ruangan kecil di balik gendang pendengaran yang terdapat jalan masuk penghubung ke hidung serpihan belakang. Ketiga, pendengaran dalam yakni serpihan yang tertutup dari dunia luar, berisi organ saraf pendengaran dan keseimbangan.
Liang pendengaran sendiri yakni suatu jalan masuk buntu yang sedikit berkelok membentuk aksara S, yang di ujung buntunya yakni gendang telinga. Dalam keadaan gendang pendengaran normal, satu-satunya pintu keluar dari liang pendengaran melalui lubang liang telinga.
“Pasien yang pernah didiagnosis menderita kebocoran gendang telinga, harus menghindari masuknya air ke dalam telinga, baik disengaja ataupun tidak, “ tandas dokter yang jadi anggota Kelompok Studi Rinologi ini.
Untuk mencegah pendengaran kemasukan air, acara berenang harus dihindari. Sebab, lanjut dr Tika, kalau air masuk dan terperangkap dalam ruangan pendengaran tengah akan mengakibatkan terjadinya bisul (congek).
Jika ini sudah terjadi, tambahnya, maka harus segera memeriksakan diri ke dokter untuk pengobatan.
Untuk orang dengan gendang pendengaran normal namun kemasukan air, berikut dua solusi kondusif dari dr. Tika:
1. Memiringkan pendengaran ke arah yang sakit, sehingga dibutuhkan air sanggup keluar sesuai gerakan gravitasi.
2. Dapat pula dibantu dengan menarik daun pendengaran ke belakang atau menekan-nekan lubang telinga. Harapannya, air yang terperangkap di dalam liang pendengaran sanggup keluar.
Sekali lagi, lanjut dr. Tika, jangan memasukkan air lagi hanya demi “menolong” pendengaran yang kemasukkan air. Sebab, kebiasaan tersebut justru membahayakan kesehatan pendengaran seperti:
1. Dapat mengakibatkan bisul yang lebih berat. Sebagai contoh, kalau memasukkan air ke dalam telinga, sedangkan pendengaran dalam keadaan iritasi atau radang, maka air akan menambah kelembapan liang pendengaran dan menjadi media yang baik untuk tumbuhnya basil dan jamur di liang telinga.
2. Memasukkan air ke dalam pendengaran dalam kondisi gendang pendengaran yang bocor akan memicu terjadinya infeksi. Alhasil akan keluar cairan dari pendengaran yang dikenal sebagai congek.
3. Memasukkan air ke dalam pendengaran yang mengandung zat-zat iritan atau mengandung kuman malah akan mengakibatkan iritasi dan bisul lebih lanjut.
4. Memasukkan air ke dalam pendengaran dengan suhu yang terlalu panas atau dingin, sanggup memicu timbulnya vertigo (pusing berputar) sebab rangsangan pada organ keseimbangan di dalam telinga.
Dua dokter seorang hebat THT tersebut sepakat, bahwa sebagian besar keluhan kemasukan air dalam pendengaran bergotong-royong sanggup sembuh dalam waktu sesaat. Karena air gampang menguap melalui lubang telinga.
“Bila keluhannya menetap, perlu dicurigai adanya kelainan. Penyebab terbanyak yakni akhir mengembangnya kotoran telinga, sehingga memenuhi liang pendengaran yang mengganggu pendengaran si pasien,” tambah dr. Tika.
Saran dr Tika, segeralah periksa kalau keluhan kemasukan air sehabis berenang bersifat menetap. Pada kondisi kotoran pendengaran mengembang, dokter gres akan menyemprotkan air ke dalam pendengaran pasien untuk pembersihan. Air yang dimasukkan dibutuhkan sanggup membuat tekanan yang mendorong kotoran keluar dari liang telinga.
Sebelum melaksanakan tindakan tersebut, dokter akan menyidik keadaan liang pendengaran sebelumnya. Tujuannya untuk menilai apakah kondisi telinganya kondusif untuk dimasukkan air untuk pencucian atau tidak.
Air yang dimasukkan biasanya mengandung antiseptik, dan suhunya harus sesuai dengan suhu tubuh.
ConversionConversion EmoticonEmoticon